Debat Capres Peserta Konvensi PD Digelar di Bandung
BANDUNG,(PRLM).-Sebelas
peserta konvensi Calon Presiden Partai Demokrat akan hadir mengikuti
"Debat Bernegara 11 Capres Konvensi Partai Demokrat", yang
diselenggarakan di Harris Hotel and Conventions Festival CityLink
Bandung, Rabu 5 Februari mendatang. Tak kurang dari 1000 undangan dari
berbagai kalangan disebar untuk bisa menyaksikan debat ini.
Ditemui di Bandung, Minggu (2/2/2014) Sekretaris Komite Konvensi
Calon Presiden Partai Demokrat, Suaidi Marasabessy mengatakan, sampai
saat ini seluruh peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat sudah
menyatakan kesiapannya untuk hadir di Bandung. Jajaran petinggi partai
Demokrat pun akan hadir menyaksikan debat peserta konvensi capres.
"Semua fiks, sejauh ini tidak ada yang berhalangan, kemarin waktu debat di Medan Gubernur Sulawesi
Utara tidak hadir karena ada musibah di wilayahnya. Kemudian waktu di
Palembang, Gita Wirjawan tidak bisa ikut karena ada tugas negara,"
katanya.
Tema politik dan ekonomi, kata Suaidi, menjadi dua topik utama yang
akan dibahas dalam debat kali ini. Pemilihan dua tema ini, kata dia,
disesuaikan dengan karakteristik daerah, yakni Jawa Barat di mana politik dan ekonomi dianggap paling menonjol.
"Peserta konvensi ada 11 orang, dan untuk pelaksanaan debat dibagi
dalam dua sesi, pertama diikuti 5 peserta dan yang kedua 6 orang
peserta. Untuk sesi pertama dilaksanakan pukul 15.30-18.00 WIB,
sementara untuk sesi kedua dilaksanakan pukul 19.45-22.15 WIB,"
ungkapnya.
Sementara untuk undangan yang akan hadir menyaksikan debat ini, kata
dia, berasal dari masyarakat umum dari berbagai kalangan. Mulai dari
tokoh agama, tokoh politik, mahasiswa, LSM, ormas, tokoh akademik, dan
tidak ketinggalan para kader partai.
"Kapasitas di sini 1.000 orang, tapi bisa dipastikan di luar juga akan banyak sekali yang menyaksikan," ujarnya.
Suaidi mengharapkan, dengan pelaksanaan debat para peserta konvensi
capres Partai Demokrat di sejumlah daerah termasuk di Bandung Jawa
Barat, para peserta terutama masyarakat umum bisa menyimak dan
mendengarkan seperti apa para calon pemimpinnya. Jika suatu saat ada
yang terpilih menjadi presiden, maka masyarakat bisa menagih janji-janji
yang pernah dilontarkan.
"Dan nanti ketika ditanya oleh lembaga survey, masyarakat bisa
menjawab secara rasional. Dan yang terpilih oleh lembaga survey pun
adalah tokoh-tokoh yang memang diketahui oleh masyarakat luas,"
ungkapnya. (via pikiran-rakyat.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar