Tribunnews.com - Gara-gara masalah lapak dagangan, oknum Pegawai Negeri
Sipil Kota Bengkulu EN (35) nekat menusuk wajah Ketua Koperasi Pedagang
Bersatu Pasar Minggu Bengkulu, Wanto Junaidi (35) menggunakan pena. Tusukan itu meninggalkan luka gores pada pipi kiri Wanto.
Tak
terima mendapat perlakuan tersebut Wanto melaporkan kejadian tersebut
ke polisi sehingga EN mendekam di tahanan Polisi Sektor Ratu Samban,
Kota Bengkulu, Sabtu (15/2/2014). Perisitwa penganiayaan PNS terhadap
pedagang tersebut menurut Wanto Junaidi bermula seringnya Satpol PP
setempat melakukan penertiban di Pasar Minggu.
Merasa sering digusur dan tak nyaman berjualan akhirnya para pedagang kaki
lima itu menggelar rapat yang dipimpin Wanto Junaidi. "Kami menggelar
rapat biasa dengan seluruh pedagang membahas langkah apa yang harus
dilakukan meminta agar ada kebijakan dari pemerintah," kata Wanto.
Namun
keesokan harinya, usai rapat mendadak EN mendatanginya dan langsung
mengambil pena dari tas yang dibawa EN, serta menusuk pipi kiri Wanto
dengan pena hingga mengalami luka gores dan berdarah. Wanto menduga EN
marah terhadap dirinya yang mengajak para pedagang untuk rapat dan
sempat diliput media lokal.
"Mungkin
dia marah karena ada pedagang yang berusaha melawan kebijakan
pemerintah dan secara kebetulan saya yang menjadi pemimpinnya, saya
minta polisi mengusut masalah ini hingga ke pengadilan," kata Wanto. Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Pasar Minggu Roni Bambang menyatakan sedang mengupayakan perdamaian untuk kasus ini.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar