Sabtu, 22 Februari 2014

PBR Berhasil Geser Persib

Pelita Bandung Raya (PBR) selamat dari kekalahan di kandang untuk kedua kalinya di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jumat (21/2). Hingga 90 menit waktu normal, bayang-bayang kekalahan seperti melawan Sriwijaya begitu kuat. Namun, gol dari titik putih yang dieksekusi kapten PBR, Gaston Castano, menghapus mimpi buruk itu. Gaston berhasil menyamakan kedudukan dan membawa pulang satu poin. Satu poin sudah cukup untuk menggeser Persib di urutan kedua klasemen sementara wilayah I.

Gol pada menit pertama pertambahan waktu itu berawal dari usaha penyerang PBR, Musafry yang berusaha melepaskan umpan lambung ke mulut gawang yang dikawal Fachrurazi. Upaya pertama Musafry diblok pemain Semen Padang. Namun, ia berhasil pada upaya kedua. Pemain belakang Semen Padang, Novan Satya Sasongko, menghalau bola tendangan Musafry dengan tangan di dalam kota terlarang.
Wasit laga itu, Handri Kristanto, pun segera menunjuk titik putih. Hingga menit terakhir pertambahan waktu, skor imbang 1-1 tidak berubah. Gaston dan kawan-kawan lebih dulu tertinggal 0-1 dari tim tamu pada menit 44 melalui sundulan pemain tengah, Hendra Adi Bayaw. Pemain bernomor punggung 15 itu memanfaatkan kesalahan pemain belakang PBR.
Sebelum Hendra melepaskan sundulan dari area bebas itu, terjadi miskomunikasi antara pemain belakang Hermawan dan penjaga gawang Denis Romanov. Bola yang hampir dalam genggaman Denis justru ditendang Hermawan ke atas. Alhasil bola hanya melambung di kotak penalti. Hendra yang berdiri bebas tak menyia-nyiakan peluang emas itu dari bola liar.
Tim asuhan Dejan Antonic berusaha mengejar ketertinggalan selama babak kedua berlangsung. Namun, PBR nyaris tanpa shoot on goal selama 90 menit waktu normal. Permainan kedua tim seusai turun minum berlangsung keras. Wasit pun mengeluarkan lima kartu kuning untuk kedua tim selama 45 menit kedua.  
Seusai pertandingan, Kim mengatakan PBR seharusnya bisa meraih kemenangan karena mendominasi laga. "Terutama selama babak kedua, kami tak memberi mereka ruang," katanya.
Pelatih PBR, Dejan Antonic, mengatakan timnya terlalu respek terhadap Semen Padang selama babak pertama. "Mungkin karena Semen Padang sebelumnya menang atas Persib Bandung," ujarnya dalam konferensi pers.
Ia pun mengakui gol ke gawang Denis akibat kesalahan sendiri. Menurutnya, mungkin karena kedua anak asuhannya itu kehilangan konsentrasi dan miskomunikasi. Meski hanya meraih satu poin, Dejan tetap memuji timnya. "Mereka tidak pernah menyerah," katanya.
Gelandang tengah Semen Padang, Eka Ramdani, menilai skor imbang adalah hasil yang adil untuk kedua tim. Pelatihnya, Jafri, mengatakan timnya kurang bermain baik pada babak kedua sehingga kecolongan pada menit-menit akhir. "Kami tak keluar dari tekanan. Sepakbola memang begitu tak selalu bisa pertahankan tiga poin tapi berhasil curi poin juga bagus bagi tim kami," katanya. Menurutnya, laga itu sebagai pertemuan dua klub yang memiliki karakter. (Sumber tribunjabar.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar