Pelita Bandung Raya (PBR) selamat dari kekalahan di kandang untuk
kedua kalinya di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jumat
(21/2). Hingga 90 menit waktu normal, bayang-bayang kekalahan seperti
melawan Sriwijaya begitu kuat. Namun, gol dari titik putih yang
dieksekusi kapten PBR, Gaston Castano, menghapus mimpi buruk itu. Gaston
berhasil menyamakan kedudukan dan membawa pulang satu poin. Satu poin
sudah cukup untuk menggeser Persib di urutan kedua klasemen sementara
wilayah I.
Gol pada menit pertama pertambahan waktu itu berawal dari usaha
penyerang PBR, Musafry yang berusaha melepaskan umpan lambung ke mulut
gawang yang dikawal Fachrurazi. Upaya pertama Musafry diblok pemain
Semen Padang. Namun,
ia berhasil pada upaya kedua. Pemain belakang Semen Padang, Novan Satya
Sasongko, menghalau bola tendangan Musafry dengan tangan di dalam kota
terlarang.
Wasit laga itu, Handri Kristanto, pun segera menunjuk titik putih.
Hingga menit terakhir pertambahan waktu, skor imbang 1-1 tidak berubah.
Gaston dan kawan-kawan lebih dulu tertinggal 0-1 dari tim tamu pada
menit 44 melalui sundulan pemain tengah, Hendra Adi Bayaw. Pemain bernomor punggung 15 itu memanfaatkan kesalahan pemain belakang PBR.
Sebelum Hendra melepaskan sundulan dari area bebas itu, terjadi
miskomunikasi antara pemain belakang Hermawan dan penjaga gawang Denis
Romanov. Bola yang
hampir dalam genggaman Denis justru ditendang Hermawan ke atas. Alhasil
bola hanya melambung di kotak penalti. Hendra yang berdiri bebas tak
menyia-nyiakan peluang emas itu dari bola liar.
Tim asuhan Dejan Antonic berusaha mengejar ketertinggalan selama
babak kedua berlangsung. Namun, PBR nyaris tanpa shoot on goal selama 90
menit waktu normal. Permainan kedua tim seusai turun minum berlangsung
keras. Wasit pun mengeluarkan lima kartu kuning untuk kedua tim selama
45 menit kedua.
Seusai pertandingan, Kim mengatakan PBR seharusnya bisa meraih
kemenangan karena mendominasi laga. "Terutama selama babak kedua, kami
tak memberi mereka ruang," katanya.
Pelatih PBR, Dejan Antonic, mengatakan timnya terlalu respek
terhadap Semen Padang selama babak pertama. "Mungkin karena Semen Padang
sebelumnya menang atas Persib Bandung," ujarnya dalam konferensi pers.
Ia pun mengakui gol ke gawang Denis akibat kesalahan sendiri.
Menurutnya, mungkin karena kedua anak asuhannya itu kehilangan
konsentrasi dan miskomunikasi. Meski hanya meraih satu poin, Dejan tetap
memuji timnya. "Mereka tidak pernah menyerah," katanya.
Gelandang tengah Semen Padang, Eka Ramdani, menilai skor imbang
adalah hasil yang adil untuk kedua tim. Pelatihnya, Jafri, mengatakan
timnya kurang bermain baik pada babak kedua sehingga kecolongan pada
menit-menit akhir. "Kami tak keluar dari tekanan. Sepakbola memang
begitu tak selalu bisa pertahankan tiga poin tapi berhasil curi poin
juga bagus bagi tim kami," katanya. Menurutnya, laga itu sebagai
pertemuan dua klub yang memiliki karakter. (Sumber tribunjabar.co.id)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar