Kalau nasib buruk itu benar ada, sepertinya
kali ini Schalke menghadapi nasib buruk bernama Real Madrid. Tanpa
ampun, mereka digilas 6-1 di kandang mereka sendiri, Veltins Arena,
Kamis (27/2). Tidak ada yang kiranya patut disalahkan, hanya perbedaan
kelas yang terlalu menonjol antara kedua tim.
Jelang leg kedua,
mau tak mau Schalke pun berharap pada keajaiban untuk lolos, walau
mungkin itu masih belum cukup untuk memutarbalik defisit lima gol.
Schalke
sebenarnya mendapatkan peluang pertama saat laga belum berjalan
semenit. Menyambut umpan lambung dari pojok lapangan, Howedes sukses
menanduk bola. Sayang, tandukannya melebar di sisi kanan gawang
Casillas.
Memasuki menit ketigabelas, kerjasama antara Bale dan
Ronaldo terjalin dengan manis. Namun, justru Benzema yang menemukan
ruang kosong dan menghempaskan bola ke jala Fahrmann. Schalke
tertinggal, tapi fans tuan rumah berteriak makin keras.
Julian
Draxler, si bocah ajaib Jerman, hampir saja menyamakan kedudukan semenit
kemudian. Mendapat umpan silang matang, ia melepas tembakan jarak dekat
ke gawang Madrid. Untung saja ada Iker Casillas, yang refleks dahsyatnya membatalkan sepakan Draxler.
Sepuluh
menit berselang, giliran Bale yang beraksi. Eks penggawa Tottenham
Hotspur ini menguasai umpan Benzema dan memperdaya dua bek Schalke.
Berhadapan dengan kiper, Bale tak butuh waktu lama untuk menggandakan
keunggulan Real Madrid.
Tuan rumah mulai kehilangan semangatnya, walau fans mereka terus bersorak. El Real pun
terus mendominasi seiring Cristiano Ronaldo melakukan tiga percobaan.
Sayang, dua aksi gemilang Fahrmann dan satu aksi mistar sukses mencegah
sang penyerang membukukan satu gol di paruh pertama. Turun minum, Real
Madrid unggul dua gol.
Schalke kembali membuka awal babak dengan ancaman, tapi lagi-lagi El Real yang
mencetak gol duluan. Kali ini hasil kerjasama dengan Bale membuat
Ronaldo mendapat ruang untuk beraksi dan membuat keunggulan menjadi tiga
gol.
Lima menit kemudian, Benzema membuat Veltins Arena jadi
lumbung gol setelah ia mengkonversi umpan Ronaldo menjadi gol keempat ke
jala tuan rumah. Semangat Schalke pun semakin surut, visi penyerangan,
bahkan kedisiplinan bertahan tak mampu lagi mengimbangi kegemilangan Los Galacticos.
Sebagai
pelengkap penderita, Bale mencetak gol keduanya dalam laga ini setelah
menyambut umpan Sergio Ramos. Perbedaan kelas pun semakin nyata, seiring
Carlo Ancelotti mengubah lapangan bola menjadi area bermain bagi
pasukannya.
Memasuki menit-menit akhir, Ronaldo kembali beraksi.
Menyambut operan Benzema, mengecoh kiper, dan langsung saja ia membuat
keunggulan menjadi enam angkat. Kendati begitu, Schalke mendapat
penghiburan setelah Huntelaar mencetak gol brlian, sepakan voli dari
luar kotak penalti. Namun penghiburan tetaplah penghiburan, karena yang
keluar dengan tawa adalah pasukan Ancelotti. (Sumber goal.com)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar